Kompetensi Pokok dan Kompetensi Pendukung Perekam Medis

Halllo guys…. mari kita bertukar ilmu mengenai dunia perekam medis… ^_^. Sebagai perekam medis kita memiliki kompetensi-kompetensi didalamnya. Kompetensi perekam medis ini sering dikenal dan disebut “7 Kompetensi Perekam Medis”. Kompetensi perekam medis ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu kompetensi pokok dimana memiliki 5 point didalamnya dan kompetensi pendukung dimana memiliki 2 point di dalamnya. Kompetensi pokok merupakan kompetensi yang mutlak harus dimiliki oleh perekam medis dan informasi kesehatan. Sementara itu, kompetensi pendukung merupakan Kemampuan yang harus dimiliki sebagai pengembangan pengetahuan dan ketrampilan dasar untuk mendukung tugas.

Ok..ok… Marilah kita sejenak mereview dan mengingat kembali point-point apakah yang tertuang dalam 7 Kompetensi Perekam Medis… Mungkin ada yang masih lupa, atau bahkan sudah ada yang hafal sekali dengan kompetensi ini.

7 Kompetensi Perekam Medis meliputi:

–> Kompetensi Pokok

1. Klasifikasi & kodifikasi Penyakit atau Tindakan

2. Aspek Hukum Rekam Medis & Etika Profesi

3. Manajemen Rekam Medis & Informasi Kesehatan

4. Menjaga dan Meningkatkan Mutu Rekam Medis & Informasi Kesehatan

5. Statistik Kesehatan

–> Kompetensi Pendukung

6. Kemitraan Profesi

7. Manajemen Unit Kerja Rekam Medis

Cause Of Death

Underlying Cause of Death

Hmm… bagaimana ya cara menentukan diagnosis penyebab dasar kematian dari sertifikat atau surat kematian yang ada di rumah sakit??? Apakah caranya sama dengan reseleksi diagnosis morbiditas???
Pertanyaan diatas merupakan dasar pemikiran saya untuk mengangkat sebuah Tugas Akhir dengan tema pokok Underlying Cause Of Death. Awalnya saya sempat bingung membedakan cara penentuan diagnosis penyebab dasar kematian dengan penentuan kondisi utama dalam kasus morbiditas. Ternyata setelah dikaji lebih jauh, terdapat perbedaan aturan tentang bagaimana cara penentuan diagnosis penyebab kematian.
Sebelum melangkah lebih jauh, kita perlu mengenal konsep penyebab dasar kematian. Penyebab dasar kematian merupakan suatu penyakit/kondisi yang merupakan awal dimulainya rangkaian perjalanan penyakit menuju kematian, atau keadaan kecelakaan atau kekerasan yang menyebabkan cedera dan berakibat dengan kematian. Dari konsep tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa penyebab dasar kematian merupakan suatu kondisi, kejadian atau keadaan yang tanpa penyebab dasar tersebut pasien tidak akan meninggal.
Untuk lebih mudahnya, kita bisa melihat format sertifikat medis penyebab kematian yang telah direkomendasikan oleh WHO. Dalam format ini, terdapat dua bagian penting dalam sertifikat medis penyebab kematian, yaitu:
Bagian I –> digunakan untuk penyakit-penyakit yang berkaitan dengan urutasn dari kejadian langsung menuju kematian
Bagian II –> digunakan untuk kondisi yang tidak berkaitan dengan Bagian I tetapi secara alamiah berkontribusi terhadap kematian

Keterangan tabel :
“Untuk Bagian I”
– Penyebab langsung kematian dituliskan pada baris pertama [ (a) ]
– Penyebab antara dituliskan pada baris yang terletak antara baris pertama dan baris terbawah dari baris yang digunakan [ (b) dan (c) ]
– Penyebab dasar kematian dituliakan pada baris terbawah dari baris yang digunakan [ (d) ]

Untuk lebih jelasnya dapat melihat bagan berikut:

Petugas kesehatan atau pembuat sertifikat dalam hal ini harus mencatat urutan kejadian penyakit menuju kematian dan penyebab semula dari urutan tersebut. Urutan kejadian penyakit kematian yang tepat akan memudahkan petugas dalam melakukan reseleksi guna menentukan penyebab dasar kematian. Jika dalam suatu sertifikat hanya dilaporkan satu penyebab kematian yang dilaporkan, maka penyebab tersebut adalah Underlying Cause Of Death (UCOD) dan digunakan untuk tabulasi. Jika lebih dari satu penyebab kematian yang dilaporkan, maka langkah pertama yang digunakan untuk memilih penyebab dasar kematian adalah dengan menentukan penyebab awal yang tepat yang mendahuluinya pada baris terbawah di Bagian I dari sertifikat dengan menerapkan Prinsip Umum atau Rule I, 2 dan 3.

Do you know about “Pendadaran”?

PENDADARAN…hmmm, mungkin bagi setiap mahasiswa yang akan maju untuk mempresentasikan hasil penelitiannya akan takut dan gelisah mendengar kata-kata pendadaran. Entah kenapa rasa takut n gelisah selalu muncul setiap mendengar kata itu…
Mari kita buka secara deskriptif apa sich pendadaran itu…. Pendadaran sebenarnya adalah ujian, dimana kita akan diuji oleh dosen penguji kita untuk menerangkan apa yang telah kita dapatkan dari hasil penelitian… Pendadaran itu bukan untuk menjatuhkan kita, melainkan mengecek apakah kita benar-benar sudah siap n sudah menguasai tentang apa yang sudah kita teliti….
Kalau menurut pengertian yang tidak jelas sumbernya, hehehe… Pendadaran itu terdiri dari “dadar” dimana kata tersebut adalah proses perubahan dari telur yang masih mentah menjadi telur dadar yang memiliki rasa dan dapat disantap. Sama halnya dengan penelitian kita… kalau penelitian kita tidak diujikan atau di dadarkan maka penelitian tidak dapat dirasakan dan diketahui atau digunakan oleh orang lain. Oleh karena itu dalam pendadaran ini terjadi proses penyempurnaan dari apa-apa yang masih kurang dari penelitian kita..
kita juga perlu memperhatikan aspek penting dalam pendadaran. Menurut saya aspek terpenting dalam peendadaran adalah Sikap, Penguasaan Materi n Mental… Ketiga aspek tadi akan menentukan nilai kita nantinya…
Jika kita menguasai materi, tapi sikap kita ga baik, tentunya bisa mengurangi nilai kita… begitu juga sebaliknya, sikap sudah baik tetapi tidak menguasai materi tentunya nilai kita tidak akan maksimal….
Oleh karena ittu diperlukan persiapan untuk menghadirkan 3 aspek tadi dalam pendadaran… Sikap baik, penguasaan materi jozz dan mental sudah terlatih…. yang namanya pendadaran sama seperti tanya jawab saja, semua pertanyaan dapat dijawab dengan lancar..
Sooo… Mari kita ubah pandangan kita mengenai pendadaran, apabila ada orang bertanya pendadaran kita jawab aja dengan penuh semangat… “Pendadaran Siap”